Instalasi Network Simulator 2 pada Sistem Operasi Ubuntu versi 11.10

Leave a comment

Network Simulator 2 merupakan perangkat lunak yang berfungsi untuk merekayasa simulasi kerja dari semua elemen yang bekerja dalam transportasi data dalam jaringan komunikasi. Simulasi pada NS2 dapat dilakukan dengan menyusun pengkodean algoritma dari kondisi jaringan komunikasi yang hendak diteliti dalam bahasa pemrograman C. Algoritma tersebut akan menjadi basis yang dapat dipanggil dengan membuat skrip file simulasi dalam format tcl. NS2 dapat direpresentasikan dalam bentuk GUI dengan bantuan Network Animator/ NAM. Untuk mempermudah instalasi, biasanya digunakan installer NS-allinone yang dapat diunduh disini.

NS2 sangat digemari dalam lingkungan penelitian karena bersifat costumizable. Demikian, penggunaan NS2 untuk melakukan simulasi jaringan komunikasi tidak bergantung pada updated file dari penyedia perangkat lunak dan membuat peneliti lebih leluasa dalam melakukan riset terkait kekinian teknologi jaringan komunikasi.

Berikut ini merupakan langkah-langkah untuk melakukan instalasi NS2 (paket ns-allinone-2.35) pada Sistem Operasi ubuntu versi 11.10.

  1. Buka terminal melalui shortcut Ctrl+alt+t  pada desktop ubuntu.
  2. Masuk ke dalam root ubuntu dengan perintah sudo -s atau sudo su.
  3. Download file ns-allinone-2.35 disini.
  4. Ekstrak paket instalasi ns-allinone ke direktori yang diinginkan. Berikut perintah yang dapat digunakan

tar xvfz ns-allinone-2.35.tar.gz -C /home/z/

(direktori /home/z/ dapat disesuaikan dengan direktori mana yang akan anda gunakan).

5.  Pastikan direktori ekstraksi NS-allinone dapat diakses oleh anda. Masukan perintah berikut

chown z:www-data /home/z/ns-allinone-2.35/

6. Instalasi library pendukung NS2, yaitu libxmu-dev. Perintah pada ubuntu terminal yang dapat digunakan untuk melakukan hal ini adalah

apt-get install build-essential autoconf automake libxmu-dev

7. Instalasi paket pendukung NS2 terkait Compiler, Service dan konfigurasi pendukung NS2.

apt-get install xorg-dev g++ xgraph gcc-4.4 g++-4.4

(Apabila pada Ubuntu telah tertanam program “Synaptic Packet Manager”, paket instalasi xorg, g++ xgraph gcc dan g++-4.4 dapat ditemukan dan diinstal melalui program tersebut)

8. Instalasi Network Simulator 2 dengan memasukkan perintah

./install

(pastikan anda berada pada direktori /home/z/ns-allinone-2.35 saat instalasi dilakukan)

9. Lakukan modifikasi terhada file Makefile.in dengan masuk ke direktori file tersebut berada. Berikut adalah perintahnya.

gedit /home/z/ns-allinone-2.35/otcl-1.14/Makefile.in

Ubah baris isi CC= @CC@ dengan CC=gcc-4.4 (gcc-4.4 disesuaikan dengan versi paket gcc yang digunakan)

10. Perbaharui isi pada file bashrc yang tersembunyi pada direktori home ubuntu anda dengan perintah di terminal dan menambahkan beberapa teks di bawah ini.

nano /home/z/.bashrc atau gedit /home/z/.bashrc

(perintah pico atau nano digunakan untuk membuka dan mengubah isi file yang diinginkan secara langsung diterminal, sedangkan gedit digunakan untuk membuka atau mengubah isi file yang diinginkan dengan text editor).

Berikut beberapa baris yang harus ditambahkan pada bagian akhir isi file bashrc. Pastikan tulisan warna biru disesuaikan dengan lokasi file pada komputer anda.

#LD_LIBRARY_PATH

OTCL_LIB=/home/z/ns-allinone-2.35/otcl-1.14

NS2_LIB=/home/z/ns-allinone-2.35/lib

X11_LIB=/usr/X11R6/lib

USR_LOCAL_LIB=/usr/local/lib

export LD_LIBRARY_PATH=$LD_LIBRARY_PATH:$OTCL_LIB:$NS2_LIB:$X11_LIB:$USR_LOCAL_$

#TCL_LIBRARY

TCL_LIB=/home/z/ns-allinone-2.35/tcl8.5.10/library

USR_LIB=/usr/lib

export TCL_LIBRARY=$TCL_LIB:$USR_LIB

#PATH

XGRAPH=/home/z/ns-allinone-2.35/bin:/home/z/ns-allinone-2.35/tcl8.5.10/unix:/home/z/ns-allinone-2.35/tk8.5.10/unix

#the above two lines beginning from xgraph and ending with unix should come on $

NS=/home/z/ns-allinone-2.35/ns-2.35/

NAM=home/z/ns-allinone-2.35/nam-1.15/

PATH=$PATH:$XGRAPH:$NS:$NAM

11.Lakukan validasi terhadap Network Simulator yang telah diinstal untuk memastikan NS2 dapat bekerja sebagaimana mestinya.

cd ns-2.35

./validate

12.Buatlah Symlink agar perintah ns dapat bekerja dimana pun lokasi direktori pada terminal dengan perintah.

ln -s  /home/z/ns-allinone-2.35/ns-2.35/ns /usr/bin/ns

13.Restart komputer anda dengan perintah di terminal sebagai berikut.

Reboot

14.Pastikan NS2 sudah dapat digunakan dengan memasukkan perintah ns pada terminal. (NS2 telah bekerja jika muncul simbol % setelah perintah ns dimasukkan).

Troubleshooting Kegagalan Dualboot Linux Ubuntu dan Windows

Leave a comment

Dualboot merupakan penerapan dua buah Sistem Operasi dalam satu mesin komputer. Hal ini biasa dilakukan untuk membantu beberapa pekerjaan, seperti pengujian, pengukuran, pembelajaran dan upaya backup atau recovery. Linux Ubuntu dan Windows merupakan dua Sistem Operasi yang biasa digunakan untuk dualboot Sistem Operasi.

Ketika dualboot Ubuntu-Windows dilakukan pada satu mesin yang telah tertanam Sistem Operasi Windows (XP atau 7), terjadi perubahan terhadap prioritas bootsector yang digunakan setelah Power On Self Test pada mesin komputer. Ubuntu sebagai Sistem Operasi yang baru diinstal akan mengambil alih prioritas bootsec pada mesin komputer tersebut dan akan muncul daftar Sistem Operasi yang dapat tersedia dalam mesin komputer.

Namun, masalah biasanya muncul ketika pengguna melakukan dualboot pada mesin komputer dengan Sistem Operasi Linux Ubuntu terah tertanam terlebih dahulu. Daftar Sistem Operasi Ubuntu tidak terbaca saat proses booting berlangsung. Oleh karena itu, ada beberapa langkah konfigurasi yang dapat dilakukan untuk mengembalikan keberadaan Sistem Operasi Linux Ubuntu.

Hal ini membutuhkan CD atau installer Ubuntu Live. Kemudian, proses pengembalian keberadaan Sistem Operasi Ubuntu dapat dilakuan dengan mengikuti beberapa langkah berikut.

1. Masukkan CD Ubuntu dan atur prioritas boot drive pada BIOS mesin komputer anda dengan CD/DVD Drive sebagai prioritas utama. Lalu, simpan konfigurasi tersebut dan reboot komputer.

2. Komputer akan melakukan booting dari CD/DVD Drive. Setelah itu, akan muncul beberapa pilihan yang tersedia pada Ubuntu Installer, diantaranya : Persistent Mode, Live Mode, Install Ubuntu, File Integrity Test dan Memory Test. Pilih menu Live Mode.

3. Live Mode akan membawa anda pada desktop Sistem Operasi Ubuntu yang dimuat melalui CD/DVD atau External Drive. Anda harus masuk ke terminal yang tersedia di Sistem Operasi tersebut. (Shortcut : Ctrl+Alt+t).

4. Masuk sebagai root dengan perintah sudo -s atau sudo su pada terminal. Lalu Cek posisi prioritas booting pada hard drive dengan perintah fdisk -l pada terminal. Ubah flag pada Ubuntu Filesystem dengan melakukan klik kanan pada mount tersebut dan pilih flag boot. Selain itu pastikan juga flag boot tidak terdapat pada mount partisi lain. Apabila ditemukan flag boot pada mount partisi lain, lakukan uncheck list pada manage flags. (pada komputer penulis, Filesystem Ubuntu terdapat pada mount /dev/sda5).

5. Pada daftar baris Boot, akan tampak simbol * (star) yang menunjukkan prioritas booting pada hard drive anda. Apabila posisi * terdapat pada mount disk selain linux, maka lakukan pengubahan prioritas boot melalui program gparted yang tersedia pada Ubuntu.

6. Setelah itu, kembali ke terminal. Masukan perintah grub-install –root-directory=/media /dev/sda. Perintah ini memiliki maksud instalasi grub pada root directory ubuntu pada hard drive. Instalasi grub dilakukan karena bagian ini hilang/ter-overwrite oleh Sistem Operasi Windows.

Setelah instalasi grub akan muncul teks yang berisi Installation finished. No error reported. Hal ini mengindikasikan bahwa instalasi grub telah berhasil dilakukan.

7. Lalu, lakukan reboot dari terminal Ubuntu.

8. Setelah reboot dilakukan, pilih Ubuntu pada pilihan grub. Saat pertama kali masuk kembali ke Ubuntu Desktop masuk ke terminal (Ctrl+Alt+t) masukkan perintah update-grub. Hal ini dilakukan untuk memperbaharui susunan daftar pertisi/instalasi Sistem Operasi pada grub.

9. Konfigurasi Selesai.

Pencurian Passowrd Akun Email dengan Metode Guessing dan Social Engineering

1 Comment

Password merupakan informasi penting bagi setiap orang yang memiliki akun pada suatu media sosial online. Ini merupkan pertahanan utama yang mutlak di bawah kendali pengguna untuk melidungi informasi penting di dalamnya. banyak media sosial yang menjadikan password sebagai pelindung utama kerahasiaan informasi pengguna di dalamnya, seperti email, jejaring sosial, forum, blog, sistem informasi komunitas, media perbankan, dan layanan online website lainnya.

Pada kesempatan ini, penulis akan membahas tentang masalah pencurian password terhadap akun email yang berisi informasi penting penggunanya. Ada beberapa metode yang biasa digunakan “hacker” untuk mendapatkan password pengguna sasarannya, seperti Guessing, Social Engineering, Key Logging, Dictionary Attack, Password Sniffing dan Phising. Namun, ada dua teknik yang sederhana dan masih ampuh sampai saat ini digunakan hacker untuk mendapatkan password dari korbannya, yaitu Guessing dan Social Engineering.

Guessing merupakan teknik memperoleh password seseorang dengan menebak penggunaan kata-kata dasar sebagai password oleh pengguna. kata dasar yang biasa digunakan seperti password, 123456, abc123, qwerty, admin dan nama pengguna. Sementara itu, Social Engineering merupakan teknik yang digunakan hacker untuk mendapatkan password korbannya dengan melakukan pendekatan sosial melalui jejaring sosial ataupun ruang interaksi sosial lainnya dengan meminta kepada korban sebagai temannya. Setelah korban menerimanya sebagai teman, maka hacker akan mengumpulkan informasi pribadi yang terpublikasi oleh korbannya. Banyak kasus pencurian password yang dilakukan hacker dengan mengkombinasikan kedua metode ini. Salah satu kasus yang terjadi adalah pencurian password yang dilakukan oleh Christoper Chaney di Florida Amerika Serikat pada Oktober 2011 lalu.

Christoper Chaney dicduk FBI karena melakukan tindak pembajakan (hacking) tehadap 50 akun email termasuk beberapa selebriti terkenal seperti Christina Agiulera, Scarlett Johansson, Mila Kunis dan Simone Harouche. Pelaku juga menyebarluaskan foto-foto tak senonoh pribadi, mengakses informasi keuangan, skrip film dan percakapan pribadi selebriti tersebut ke dalam web.

Chaney mendapat password dan akun email korbannya melalui situs jejaring sosial dengan mengumpulkan informasi yang terkandung didalam akun korbannya. Informasi itu yang dijaadikan acuan penerkaan password korban. Para ahli menyebutkan korban menggunakan informasi yang dekat dengan mereka, seperti nama hewan peliharaan, agar mudah diingat.

Dalam siaran berita, Chaney melakukan motif penyamaran dengan melakukan pendekatan dengan korban melalui jejaring sosial. Ada beberapa nama yang digunakan dalam melakukan aksinya, seperti anonygrrl, trainreqsuckswhat, and jaxjaguars911. Chaney juga mencari korban lain melalui daftar teman yang dimiliki korban awalnya dan melancarkan aksi penyamarannya kembali.

Oleh karena itu, kewaspadaan sangat dibutuhkan bagi setiap pengguna yang aktif dalam media online di internet. Setidaknya mereka harus peduli dengan kata kunci password yang digunakan untuk melindungi informasi pribadi di dalamnya. Pengguna harus kreatif dalam menggunakan kata kunci password yang tidak mudah diterka orang lain. Salah satu upaya yang dapat dilakukan, seperti penggunaan kombinasi huruf (Kapital dan kecil), angka dan simbol.

Referensi :

http://www.streetarticles.com/crime/christopher-chaney-arrested-for-identity-theft-in-celebrity-email-hacker-case

http://news.cnet.com/8301-27080_3-20119473-245/fbi-arrests-alleged-celebrity-e-mail-hacker/

– Wang, Jie. “Computer Network Security”, Massachusetts, Springer, Juni 2008.